By. Eka Septiadi

Cari Blog Ini

Selasa, 19 Juni 2012

SEJARAH LINUX

Perkembangan Varian Linux
Selamat datang dan semoga senang mampir ke batitha, di Indonesia mayoritas pengguna computer pastilah menggunakan system operasi Windows, entah itu windows versi yang mana saja. Windows adalah system operasi milik Microsoft. Dari sekian juta pengguna computer mungkin hanya sebagian kecil dari mereka yang menggunakan system operasi lainnya, seperti LINUX dan Machintos. Mungkin karena machintos memang ditujukan untuk produk Apple maka bisa dimaklumi, namun untuk LINUX kenapa jarang yang memakainya, padahal menurut klaimnya LINUX lebih tahan terhadap serangan virus. Oke mungkin dengan membaca penggalan dari sejarah perkembangan LINUX dan variannya, akan menjadikan referensi untuk memilih linux sebagai bagian dari computer temen-temen pembaca sekalian.
Sejarah Perkembangan Varian Linux
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanen baum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler). Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME).
Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat. Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun. Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro).
Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya : RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah. Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya. Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain. SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia. Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggu-nakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake. WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa diklik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows. Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul. Kelebihan Linux Di sini akan dijelaskan beberapa kelebihan dari sistem operasi Linux/UNIX dibandingkan dengan dengan sistem operasi yang lain. Dan berikut ini adalah beberapa fakta dari hal-hal yang menguntungkan dengan menggunakan program dan file-file Linux/UNIX: Pada dasarnya semua data tersimpan di dalam harddisk walau ada beberapa kondisi dimana data tersimpan di disket.
Linux/UNIX memberikan beberapa proses spesial dimana terminal, printer dan device hardware lainnya dapat diakses seperti kita mengakses file yang tersimpan dalam harddisk atau disket. Ketika program dijalankan, program tersebut dijalankan dari harddisk ke dalam RAM dan setelah dijalankan akan dinamakan sebagai proses. Linux/UNIX menyediakan servis untuk membuat, memodifikasi program, proses dan file. Linux/UNIX mendukung struktur file yang bersifat hirarki. Linux/UNIX adalah salah satu sistem operasi yang termasuk ke dalam kelas sistem operasi yang dapat melakukan multitasking. Multitasking sendiri adalah keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak kerjaan pada saat yang bersamaan. Selain multitasking, Linux/UNIX juga dapat mendukung multi user, yaitu sistem operasi yang pada saat bersamaan dapat digunakan oleh lebih dari satu user yang masuk ke dalam sistem. Bahkan untuk Linux juga mendukung untuk multiconsole dimana pada saat bersamaan di depan komputer tampa haarus melalui jaringan dan memungkinkan lebih dari satu user masuk kedalam sistem.
LINUX DAN KOMPUTER merupakan salah satu teknologi yang berkembang sangat cepat. Dari sisi perangkat keras saja, dalam beberapa bulan para produsen sudah dapat mengeluarkan lebih dari satu produk baru. Fitur-fitur yang dimiliki makin beragam dan canggih. Contoh sederhananya adalah prosesor yang sudah mencapai kecepatan di atas 3 GHz. Bandingkan dengan tiga tahun lalu, di mana prosesor dengan kecepatan 1 GHz sudah digolongkan high-end. Kapasitas ruang media penyimpanan pun semakin besar seiring dengan kecepatan akses dan teknologi baru yang menyertainya. Selain Windows buatan Microsoft yang terkenal, masih banyak sistem operasi lain yang berkembang, seperti GNU/Linux dan FreeBSD. FreeBSD lebih banyak digunakan untuk komputer server, sedangkan GNU/Linux (selanjutnya kita sebut Linux) sudah merambah ke pengguna komputer jenis desktop. Siapa pun, terutama para pengguna komputer, pasti tidak asing dengan nama besar Microsoft dengan Windows-nya. Sistem operasi ini umumnya sejak awal sudah mendampingi setiap komputer desktop. Kemudahan, banyaknya aplikasi pendukung, dan dukungan perangkat keras menjadi alasan utamanya. Hal ini menyebabkan produsen perangkat keras selalu berpatokan pada sistem operasi ini dalam merilis setiap produk dan driver-nya. Distro Linux Perkembangan Linux dapat dikatakan sangat cepat dan banyak mengambil hati pengguna komputer. Kernel yang merupakan inti dari Linux berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras dan perangkat lunak. Saat ini kernel Linux sudah mencapai versi 2.6, yang diharapkan mampu mengenali perangkat keras model terbaru.
Alasan inilah yang menjadi dasar pengujian komputer-komputer yang kami terima untuk disandingkan dengan Linux. Linux memiliki banyak paket distribusi, disebut juga distro. Contoh distro besar yang berkembang adalah Mandrake Linux, Redhat/Fedora Core, dan Suse. Yang membedakan masing-masing distro adalah cara instalasi, paket yang disertakan, alat bantu konfigurasi, dan sebagainya. Beberapa distro bahkan memiliki kelebihan berupa pengenalan perangkat keras yang lebih baik. Pilihan penggunaan Linux pertama jatuh pada distribusi Mandrake. Versi stabil terakhir yang diluncurkan adalah MandrakeLinux 10.1. Kernel yang digunakan adalah versi 2.6.8 yang terbilang baru. Mandrake sangat terkenal dengan kemudahan penggunaannya, stabilitas, dan kompatibilitas hardware yang baik. Versi inilah yang kami gunakan. Distro kedua yang digunakan adalah Fedora Core 3, sebuah proyek open source penerus Redhat. Sistem operasi Fedora Core 3 dilengkapi dengan SELinux (Security Enhanced Linux), serta antarmuka aplikasi firewall sangat mudah digunakan. Dengan mengaktifkan firewall, pengguna akan memperoleh peringatan-peringatan yang diperlukan dari sistem. Kernelnya sendiri menggunakan versi 2.6.9. Yang terakhir adalah Suse Linux, sebuah distribusi yang berbasis di Jerman. Suse Linux telah dimiliki oleh Novell Inc sejak November 2003. Versi terakhir yang diluncurkan adalah Suse Linux Professional 9.2. Namun, kali ini akan dibahas Suse Linux Professional 9.1 karena sampai saat tulisan ini dibuat, tim belum mendapatkan installer Suse 9.2. Sebenarnya Suse memiliki dua varian, yaitu edisi personal dan edisi profesional. Varian yang dipilih adalah edisi profesional karena edisi ini memiliki fitur yang lebih lengkap daripada edisi personal. Suse 9.1 menggunakan kernel versi 2.6.4. Berdasarkan proses pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian pabrikan komputer telah menyiapkan perangkatnya untuk dapat mendukung sistem operasi berbasis Open Source (Linux), sedangkan sebagian lagi masih ada permasalahan, khususnya di masalah driver yang masih belum dapat dikenali oleh sistem operasi.
Perlu dukungan lebih intensif dari para pabrikan agar Open Source dapat menjadi salah satu alternatif sistem operasi yang dapat menjadi pilihan pengguna. Prosedur pengujian Ketiga distro tersebut dipilih berdasarkan kemudahan pemakaian dan banyaknya pengguna secara umum. Masing-masing distro di-install dengan konfigurasi standar serta partisi hard disk secara otomatis dengan asumsi penyimpanan digital ini dalam keadaan kosong. Paket- paket yang disertakan pun menggunakan pilihan yang ditawarkan masing-masing distro. Mandrake dengan paket aplikasi default, Fedora Core 3 dengan paket aplikasi Personal Desktop, dan Suse Default. Kami melihat bagaimana masing-masing distro mendeteksi perangkat keras setiap komputer. Mandrake memiliki tool Harddrake, Fedora dengan Hardware Browser-nya, dan Suse dengan YaST-nya yang terkenal. Beberapa yang menjadi permasalahan adalah perangkat keras yang sebetulnya adalah software, misalnya softmodem atau winmodem. Perangkat keras macam ini dibuat khusus untuk digunakan bersama-sama dengan sistem operasi Microsoft Windows. Meskipun demikian, sudah banyak komunitas open source yang menyediakan driver perangkat keras tersebut. Beberapa driver perangkat keras selain yang disebut di atas tidak dimiliki oleh masing-masing distro.
Contohnya adalah kartu grafis. Nvidia menyediakan driver kartu grafis yang bisa di-download dari situsnya. Karena itulah kebanyakan distribusi Linux hanya menyediakan driver generic tanpa dukungan 3D. Driver ini bisa di-download dari http://download.nvidia.com/XFree86/Linux-x86/1.0-6629/NVIDIA-Linux-x86-1.0-6629-pkg1.run. Masing-masing distro memiliki cara yang berbeda-beda untuk meng-install driver tersebut. Untuk Mandrake 10.1, petunjuk instalasinya dapat dilihat pada situs
http://www.linuxquestions.org/questions/showthread.php?s=&threadid=275720&highlight=rivafb. Untuk Fedora Core 3, terdapat bug yang menyebabkan instalasi driver nVidia menjadi lebih rumit. Solusinya dapat dibaca di situs http://stanton-finley.net/fedora_core_3_installation_notes.html#nVidia.


Tidak ada komentar: